Kau buat aku merana
Menanti peluh air mata
Tersiksa dan teraniaya
Aku tak sudi mengeluarkan air mata
Kau ciptakan lara
Hadir dengan makna derita
Cemari darah dengan nila
Air mata takkan berubah
Kau lukai tubuhku
Kau cabik-cabik hatiku
Kau nodai aku
Hanya darah dan rintihan yang kau dapatkan
Air mata ini hanya untuk taman hati
Mengalir deras mengikis emosi
Pelepas dahaga sang suci
tetap sadar dalam sunyi dan sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar