Jumat, 05 Maret 2010

SEJARAH HIDUP MANUSIA KIAN BERLALU


Tuhan, kami berkabung dalam hari-hari ini…Apakah Engkau rasakan apa yang kami rasa? Apakah Engkau juga rasakan begitu menyesakkan dan semakin memaku kedirian kami? Apakah hidup memang harus begitu fana? Apakah ini yang telah Engkau titahkan kepada kami tuk memikul beban sedemikian banyak dan beratnya?!

Kemarin…dengan desau angin membawa terbang jiwa kami menuruni lembah…Melangkahkan kaki di sela-sela pepohonan jati yang menjulang tinggi…Seiring dengan itu, satu-dua daunnya berguguran…Berhenti tepat di atas kepala kami…Dan tangkainya kan kami bawa pulang…


Hari ini, selembar daun hijau gugur…Masih menyisakan peluh jemari di ujung ranting jati…Ada gerak misteri di celah udara, menggergaji waktu, menukik sepi…Menggapai diam ruang abadi…

Hai “Sang Jaket Merah”… Jangan menggigil kalau angin dingin dalam badai menyerbu tiba-tiba…Bulan belum datang…Perjalanan harus dilanjutkan menuju “terminal idaman”, walau berkendara kereta badai…Perjalanan ini tidak sendirian…Tapi, adakah yang masih tercecer atas debu darah sejarah? “Lihatlah dan ikuti tapak-tapak cahaya, di depan ada yang menunggu” !!!


Dan doa kami…Tuhan, tolong sapa kami dengan kata-kataMu, usap lembut dengan tanganMu, cium mesra dengan bibirMu…Kami senantiasa berharap, bahwa keadaan ini kan membawa jiwa dan pikiran serta menuntun kami menuju cahayaMu…

Jakarta, 31 Oktober 2006

Tebal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar